Selasa, 02 November 2010

idk 5.. cara penilaian status gizi


BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Status Gizi
Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan atau perwujudan dari nutri-ture dalam bentuk variabel tertentu. Contohnya gondok endemik merupakan keadaan seimbang tidaknya asupan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.

1.    Gizi ( Nutrition )
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transporsi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal daro organ-organ, serta menghasilkan energi.
2.    Keadaan Gizi ( Nutriture )
Keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh.

3.    Status Gizi ( Nutririon Status )
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan ( intake ) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (requirement) untuk berbagai fungsi biologis, seperti pertumbuhuan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan sebagainya.
4.    Malnutrition ( Gizi Salah )
Status gizi normal adalah keadaan tubuh yang mencerminkan keseimbangan antara konsumsi dan penggunaan gizi oleh tubuh ( adequat ). Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi.

Ada empat bentuk malnutrisi, yaitu :
a.    Under Nutrition, yaitu kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolut untuk periode tertentu.
b.    Specific Defisiency, yaitu kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe, dll.
c.    Over Nutrition, yaitu kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.
d.    Imbalance, yaitu karena disproporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL, HDL, dan VLDL.

5.    Kurang Energi Protein ( KEP )
            Kurang Energi Protein ( KEP ) maksudnya adalah seseorang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari atau gangguan penyakit tertentu. Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut umur ( BB/U ) baku WHO-NCHS. KEP merupakan defisiensi gizi ( energi dan protein ) yang paling berat dan meluas terutama pada Balita. Pada umumnya penderita KEP berasal dari keluarga yang berpenghasilan rendah.

B. Penilaian Status Gizi

B.1 Secara Langsung
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu:
1.    Antropometri
a.      Pengertian
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
b.      Penggunaan
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
2.   Klinis
a.    Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (superficial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
b.    Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
3.  Biokimia
a.    Pengertian
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
b.     Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi, Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
4.  Biofisik
a.    Pengertian
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan
,
b.    Penggunaan
Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes), Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
B.2 secara tidak langsung
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu:
1.  Survei Konsumsi Makanan
a.    Pengertian
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi
b.    Penggunaan
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
2.   Statistik Vital
a.    Pengertian
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberpa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
b.    Penggunaan
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.
3.   Faktor Ekologi
a.    Pengertian
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.
b.    Penggunaan
Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi (Schrimshaw, 1964). Secara ringkas, penilani status gizi
B. Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Metode Penilaian Status
Gizi
Hal mendasar yang perlu diingat bahwa setiap metode penilaian status gizi punya
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dengan menyadari kelebihan kelemahan tiap-tiap metode, maka dalam menentukan diagnosis suatu penyakit digunakan beberapa jenis metode. Penggunaan satu metode akan memberikan bahan yang kurang komprehensif tentang suatu keadaan.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan mengunakan metode :
1. Tujuan
Tujuan pengukuran sangat perhi diperhatikan dalam memilih metode, seperti ingin melihat fisik seseorang, maka metode yang digunakan adalah antropome Apabila ingin melihat status vitamin dan mineral dalam tubuh sebaiknya gunakan metode biokimia.
2. Unit Sampel yang Akan Diukur
Berbagai jenis unit sampel yang akan diukur sangat mempengamhi metode penilaian status gizi. Jenis unit sampel yang akan diukur meliputi individi rumah tangga/keluarga dan kelompok rawan gizi. Apabila unit sampel yang diukur adalah kelompok atau masyarakat yang rawan gizi secara keseluruhan sebaiknya menggunakan metode antropometri, karena metode ini murah dan dari segi ilmiah bisa dipertanggungjawabkan.
3.  Jenis Informasi Yang Dibutuhkan
Jenis informasi yang dimaksud antara lain seperti asupan makanan, berat dan tinggi badan, tingkat hemoglobin dan situasi sosial ekonomi. Apabila menginginkan informasi tentang asupan makanan, maka metode yang digunakan adalah survei konsumsi. Apabila ingin mengetahui tingkat hemoglobin maka metode yang digunakan adalah biokimia. Apabila membutuhkan informasi tentang keadaan fisik, seperti berat badan dan tinggi badan, sebaiknya menggunakan mtode antropometri. Apabila membutuhkan informasi situs sosial ekonomi, maka metode yang digunakan adalah pengukuran faktor ekologi.
4. Tingkat Reliabilitas Dan Akurasi yang Dibutuhkan
Masing-masing metode penilaian status gizi memiliki tingkat reliabilitas dan akurasi yang berbeda-beda. Contoh penggunaan metode klinis dalam menilai tingkatan pembesaran kelenjar gondok adalah sangat subjektif sekali.penilaian ini membutuhkan tenaga medis dan paramedis yang sangat terlatih dan mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang ini. Berbeda dengan penilaian secara biokimia. Yang mempunyai reliabilitas dan akurasi yang sangat tinggi.
5. Tersedianya Fasilitas dan Peralatan
Pada umumnya, fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif lebih mu            Pada umumnya, fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan peralatan oenentuan status gizi dengan biokimia. Pengadaan jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan, ada yang di import dan ada yang didapat dari dalam negeri.
6. Tenaga
Ketersediaan tenaga, baik jumlah maupun mutunya sangat mempengaruhi peng-gunaan metode penilaian status gizi. Jenis tenaga yang digunakan dalam pengumpulan data status gizi antara lain: ahli gizi, dokter, ahli kimia, dan tenaga lain.
7.  Waktu
Ketersediaan waktu dalam pengukuran status gizi sengat mempengaruhi metode yang digunakan. Waktu yang digunakan bisa mingguan, bulanan, atau tahunan. Dalam memilih metode penilaian status gizi harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia.
8.  Dana
Pemilihan metode penilaian status gizi hams selalu mempertimbangkan faktor tersebut di atas. Faktor-faktor itu tidak bisa berdiri sendiri, tetapi selalu saling mengait. Oleh karena itu, untuk menentukan metode penilaian status gizi, harus memperhatikan secara keseluruhan dan mencennati kelebihan dan kekurangan tiap-tiap metode.

C. Metode untuk Mengetahui Keadaan Gizi Masyarakat Menurut WHO
 1. Survei
Digunakan untuk menentukan data dasar ( database ) gizi atauuntuk menentukan status gizi kelompok populasi tertentu atau menyeluruh dengan cara cross-sectional.

 2. Surveillence
Dengan ciri khas yaitu monitoring berkelanjutan dari status gizi populasi tertentu,
dimana data dikumpulkan, dianalisis, dan digunakan untuk jangka waktu yang
panjang sehingga dapat mengidentifikasi penyebab malnutrisi.

3.  Penapisan ( screening )
Untuk mengidentifikasi individu malnutrisi yang memerlukan intervensi, dengan cara membandingkan hasil pengukuran-pengukuran individu dengan baku rujukan ( cut off point ).















BAB III
PENUTUP

Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan atau perwujudan dari nutri-ture dalam bentuk variabel tertentu.

Pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi dua yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penilaian secara  langsung meliputi: antropometri, biokimia, klinis dan biofisik. Penilaian secara tidak langsung meliputi: survei konsumsi makanan, statistik vital, dan factor ekologi. Penilaian status gizi tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian status gizi adalah tujuan, unit sampel yang diukur , jenis informasi yang dibutuhkan, tingkat reliabilitas dan akurasi yang dibutuhkan, tersedianya fasilitas dan peralatan, ketenagaan dan dana.Hal-hal tersebut di atas tidak berdiri sendiri, tetapi selalu terkait antara factor yang satu dengan yang lainnya.










DAFTAR PUSTAKA
Carriere, R.C. 2000. Revitalizing and Optimizing Posyandu. Growth Monitoring and
promotion. Makalah. Unicef. Jakarta.

Departemen Kesehatan. 2001. Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001-2005
Gabr, M. 2001. IUNS in the Twenty Century on the shoulders of the Twentieth Century giants of Nutrition. VIIth International Congress of Nutrition 27-29 Agustus 2001.
Supariasa, I Dewa Nyoman, Bachyar Bakri, dan Ibnu Fajar. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
WHO.2000.Nutrition for Health and Development.WHO, Geneva
Web : www.gizi.net dan linknya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger