Selasa, 02 November 2010

idk 5.. masalah gizi utama


BAB II
ISI
MASALAH-MASALAH GIZI
      I.        Masalah Gizi Utama
Masalah gizi, meskipun serng berkaitan dengan masalah kekurangan pangan, pemecahanya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis ( bencana kekeringan,perang,kekacauan social, krisis ekonomi ), maslah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya. Menyadari hal itu , peningkata status gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota masyarakat untuk memperoleh makanan yang cukup jumlah mutunya. Dalam konteks ini masalah gizi tidak semata masalah kesehatan tetapi juga maslah kemiskinan,pemerataan dan masalah esepakatan kerja.
Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh :
o   Kurangan energy  protein ( KEP)
o   Anemia Gizi
o   Kurang Vitamin A
o   Gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI)
o   Masalah obesitas terutama di kota-kota besar

a)    Kekurangan energy protein (KEP)
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki (buteki)Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis (marginal malnutrition).Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-kwashiorkor.Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang khas.
            Penyakit ini di bagi dalam tingkat-tingkat, yakni :
a.    KEP ringan, kalau berat badan ana mencapai antara 84%-95% dari berat badan menurut standar Harvard
b.    KEP sedang, kalau berat badan anak hanya mencapai 44%-60% dari berat badan menurut standar Harvard
c.    KEP berat (gizi buruk), kalu berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan menurut standar Harvard


Penyebab :
o   Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah
o   Gangguan sistem pencernaan atau penyerapan makanan
o   Pengetahuan yang kurang tentang gizi
o   Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkor
o   Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus
Gejala klinis KEP ringan
o   Pertumbuhan mengurang atau berhenti
o   BB berkurang, terhenti bahkan turun
o   Ukuran lingkar lengan menurun
o   Maturasi tulang terlambat
o   Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun
o   Tebal lipat kulit normal atau menurun
o   Aktivitas dan perhatian kurang
o   Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan
Pembagian penyakit kekurangan energy protein diantaranya :
1.    Marasmus
2.    Kwashiorkor

1.    Marasmus
Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”. Sering terjadi pada bayi yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi pada bayi yang sering diare.

Penyebab penyakit marasmus :
o   Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan
o   Kebiasaan makanan yang tidak layak
o   Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan

2.    Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.
Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi karena bahan makanan yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah setempat yang berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.
Penyebab terjadinya Kwashiorkor :
o   Kekurangan protein dalam makanan
o   Gangguan penyerapan protein
o   Kehilangan protein secara tidak normal
o   Infeksi kronis
o   Perdarahan hebat


b)   Anemia Gizi
Penyakit terjadi karena konsumsi (Fe) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh. Zat besi merupakan micro elemen yang essensial bagi tubuh, yang sangat diperlukan dalam pembentukan darah.

Anemia gizi ini terjadi akibat dari :
1.    Kemampuan intelektual
2.    Produktivitas kerja
3.    Morbiditas anak
4.    Mortality ibu
5.    BBLR dan keguguran
Sementara penyebab dari anemia gizi yaitu :
1.    Jumlah Fe tidak cukup dalam makanan
2.    Absorbsi Fe rendah
3.    Kebutuhan naik
4.    Kehilangan darah
Prevelensi anemia gizi :
-          Wanita dewasa : 30-40%
-          Wanita hamil : 50-70%
-          Anak balita : 30-40%
-          Anak sekolah : 25-35%
-          Pria dewasa : 20-30%

Penanganan
·         Pemberian Komunikasi,informasi dan edukasi (KIE) serta suplemen tambahan pada ibu hamil maupun menyusui
·         Pembekalan KIE kepada kader dan orang tua serta pemberian suplemen dalam bentuk multivitamin kepada balita
·         Pembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah agar lebih memperhatikan keadaan anak usia sekolah serta pemeberian suplemen tambahan kepada anak sekolah
·         Pembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta pemberian suplemen kepada tenaga kerja wanita
·         Pemberian KIE dan suplemen dalam bentuk pil KB kepada wanita usia subur (WUS)

c)    Kekurangan vitamin A
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A di dalam tubuh. Gejala – gejal penyakit ini adalah kekringan epithel biji mata dan kornea, karena glandula lacrimalis menurun. Terlihat selaput bolamata keriput dan kusam bila biji mata bergerak sehingga fungsi bola mata berkurang.
Penyebab defisiensi vitamin A :
·         Intake makanan yang mengandung vitamin A kurang atau rendah
·         Rendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada bumil sampai melahirkan akan memberikan kadar vitamin A yang rendah pada ASI
·         MP-ASI yang kurang mencukupi kebutuhan vitamin A
·         Gangguan absorbsi vitamin A atau pro vitamin A (penyakit pankreas, diare kronik, KEP dll)
·         Gangguan konversi pro vitamin A menjadi vitamin A pada gangguan fungsi kelenjar tiroid
·         Kerusakan hati (kwashiorkor, hepatitis kronik)

Akibat kekurangan vitamin A :
-          Tingkat mortalitas tinggi
-          Anak rentan infeksi
-          Biaya kesehatan tinggi
-          Perkembangan mental terganggu
-          Penyakit degenerative menyerang usia dini
Sifat dari penyakit defisiensi vitamin A :
·         Mudah teroksidasi
·         Mudah rusak oleh sinar ultraviolet
·         Larut dalam lemak
Tanda dan gejala defisiensi vitamin A :
·         Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis kornea
·         Kadar vitamin A dalam plasma <20ug/dl
Tanda hipervitaminosis
Akut
·         Mual, muntah
·         Fontanela meningkat
Kronis
·         Anoreksia
·         Kurus
·         Cengeng
·         Pembengkakan tulang
Upaya pemerintah untuk mencegah penyakit ini :
·         Penyuluhan agar meningkatkan konsumsi vitamin A dan pro vitamin A
·         Fortifikasi (susu, MSG, tepung terigu, mie instan)
·         Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5 tahun (200.000 IU pada bulan februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)
·         Kejadian tertentu, ditemukan buta senja, bercak bitot. Dosis saat ditemukan (200.000 IU), hari berikutnya (200.000 IU) dan 4 minggu berikutnya (200.000 IU)
·         Bila ditemukan xeroptalmia. Dosis saat ditemukan :jika usia >12 bulan 200.000 IU, usia 6-12 bulan 100.000 IU,  usia < 6 bulan 50.000 IU, dosis pada hari berikutnya diberikan sesuai usia demikian pula pada 1-4 minggu kemudian dosis yang diberikan juga sesuai usia
·         Pasien campak, balita (200.000 IU), bayi (100.000 IU)

d)   Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKI)
Akibat GAKI yaitu :
-          Pemebesaran kelenjer gondok
-          Gangguan pertumbuhan (cebol.bisu,tuli)
-          Gangguan mental
-          Gangguan neuro motor

 GAKI adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium secara terus menerus dalam waktu yang lama. Terjadi pada kawasan pegunungan dan perbukitan yang tanahnya tidak cukup mengandung yodium. Defisiensi yang berlangsung lama akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid yang secara perlahan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok.
Spektrum gangguan akibat kekurangan yodium :
·         Fetus : abortus, lahir mati, kematian perinatal, kematian bayi, kretinisme nervosa (bisu tuli, defisiensi mental, mata juling), cacat bawaan, kretinisme miksedema, kerusakan psikomotor
·         Neonatus : gangguan psikomotor, hipotiroid neonatal, gondok neonates
·         Anak dan remaja : gondok, hipotiroid juvenile, gangguan fungsi mental (IQ rendah), gangguan perkembangan
·         Dewasa : gondok, hipotiroid, gangguan fungsi mental, hipertiroid diimbas oleh yodiu
Pencegahan/penanggulangan kekurangan yodium :
·         Fortifikasi : garam
·         Suplementasi : tablet, injeksi lipiodol, kapsul minyak

e)    Masalah obesitas terutama di kota-kota besar

Penyakit ini terjadi ketidak seimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energy, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energy. Kelebihan energy didalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak ini ditimbun di tempat-tempat tertentu diantaranya didalam jaringan subcutan, dan didalam jaringan dan didalam jaringan tirai usus.

Untuk menentukan berat badan yang ideal pada orang dewasa menurut rumus Dubois ialah :

B (kg) = (Tcm-10)+ 10%
dengan :
B = berat badan hasil perkiraan
T = tinggi badan

Penyebab Obesitas :
§  Perilaku makan yang berhubungan dengan faktor keluarga dan lingkungan
§  Aktifitas fisik yang rendah
§  Gangguan psikologis (bisa sebagai sebab atau akibat)
§  Laju pertumbuhan yang sangat cepat
§  Genetik atau faktor keturunan
Gangguan hormon

Obesitas ada 2 macam, diantaranya :
§  Regulatory obesity, yaitu gangguan primer pada pusat pengatur masukan makanan
§  Obesitas metabolik, yaitu kelainan metabolisme lemak dan karbohidrat




























DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo soekidjo, ilmu kesehatan masyarakat, Rineka cipta, Jakarta : 1996
Fajar ibnu,Penilaian status gizi,ECG, Jakarta : 2001
Djaeni sediaoetama, ilmu gizi, Dian rakyat, Jakarta : 1991

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger