Selasa, 09 November 2010

idk 6 klpok 5 skenario 4


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas pendekatan atau desain penelitian apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian  yang akan lebih  proporsional apabila pembaca mengetahui pendekatan yang diterapkan.
Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan mengenai pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau bahkan mungkin menggabungkannya.
1.2  RUMUSAN MASALAH
1)   Apa definisi dari penelitian kuantitatif?
2)   Apa saja langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif?
3)   Apa saja perbedaan paradigm kuantitatif dan  kualitatif?
4)   Apa saja cara penelitian kuantitatif?
1.3  Tujuan Penulisan
1)   Untuk mengetahui definisi dari penelitian kuantitatif
2)   Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif
3)   Untuk mengetahui perbedaan paradigm kuantitatif dan  kualitatif
4)   Untuk mengetahui cara penelitian kuantitatif
1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini  adalah memberikan pengetahuan lebih luas tentang penelitian kuantitatif

BAB II
ISI
PENELITIAN KUANTITATIF
2.1  Definisi Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.
Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk memilih metode dan teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam responden survei, survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode pilihan pada survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak tercakup dalam cakupan ini.
2.2 Langkah-langkah penelitian kuantitatif :
·         Identifikasi masalah
·         Studi pustaka
·         Penyusunan hipotesis
·         Penyusunan disain riset
·         Identifikasi, klasifikasi, dan  definisi variable penelitian
·         Penentuan instrument penelitian
·         Pengolahan dan analisa data
·         Penyusunan laporan penelitian
2.3 Perbedaan paradigm kuantitatif dan  kualitatif menurut Reichadt& T. Cook dlm“Beyond Qualitative versus Quantitative Methods”
Paradigma kuantitatif

Paradigma kualitatif
Memakai metode kuantitatif
Memakai metode kualitatif
Positivisme logis
fenomenologis
Ukuran rigid dan terkontrol
Observasi natural tidak terkontrol
partikularistik
holistik
Mementingkan realitas dinamis dari hasil penelitian
Mementingkan realitas stabil dari hasil penelitian
Berorientasi hasil
Berorientasi proses
Jauh dari data : perspektif orang luar
Dekat dengan data :perspektif orang dalam
Memakai logika deduktif
Memakai logika induktif

2.4 Cara Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif dilakukan  dengan cara :
a)      Penelitian deskriptif
Metode penelitian deskriptif adalkah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Tujuannya yaitu untuk membuat pecandraan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Ciri-cirinya :
·         Penelitian yang bermaksud untuk membuat pecandraan atau deskripsi mengenai situasi atau kejadian.
·         Akumulasi data dasar dalam syarat deskriptif, tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi.
Langkah penelitian deskriptif:
·         Memilih masalah yang akan diteliti.
·         Merumuskan dan mengadakan pembahasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan untuk menghimpun informasi dan teori-teori sebagai dasar menyusun kerangka konsep penelitian.
·         Membuat asumsi atau anggapan-anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis penelitian.
·         Merumuskan hipotesis penelitian.
·         Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data.
·         Menentukan kriteria atau kategori untuk mengadakan klasifikasi data.
·         Menentukan teknik dan alat pengumpul data yang akan digunakan.
·         Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji hipotesis.
·         Melakukan pengolahan dan analisis data (menguji hipotesis).
·         Menarik kesimpulan atau generalisasi.
·         Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian.

Penelitian deskriptif mencakup segala bentuk penelitian kecuali penelitian historis dan penelitian eksperimental.  Penelitian deskriptif disebut juga penelitian survei.

Tujuan penelitian survei:
·         Mencari informasi faktual yang mendetail
·         Mengidentifikasi masalah atau mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek yang sedang berlangsung.
·         Membuat komparasi dan evaluasi
·         Mengetahui apa yang dikerjakan orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan putusan di masa depan.

Di dalam penelitian kesehatan, jenis masalah survey dapat digolongkan kedalam hal-hal sebagai berikut:
·         Survey rumah tangga (Household survery)
Adalah suatu survey deskriptif yang ditujukan kepada rumah tangga. Biasanya pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada kepala keluarga. Informasi yang diperoleh bukan saja informasi mengenai diri kepala keluarga tetapi infomasi tentang diri atau keadaan anggota keluarga yang lain, dan bahkan informasi tentang rumah dan lingkungannya.



·         Survei Morbiditas ( Morbidity survey)
Adalah suatu survey deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kejadian dan distribusi penyakit didalam masyarakat atau populasi. Survei ini cdapat sekaligus digunakan untuk mengetahui ‘incidence’ suatu penyakit maupun prevalensi (prevalence).
·         Survei analisis jabatan (Funcional analysis survey)
Survei ini bertujuan terutama untuk mengetahui tentang tugas dan tanggungjawab para petugas kesehatan serta kegiatan-kegiatan para petugas tersebut sehubungan dengan pekerjaan mereka. Disamping itu survey ini juga dapat mengetahui status dan hubungan antara satu dengan lainnya, atau hubungan antara atasan dengan bawahan, kondisi kerja, serta fasilitas yang ada untuk melaksanakan tugas.
·         Survei pendapat umum (Public Opinion survey)
Survei ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang pendapat umum terhadap suatu program pelayanan yang sedang berjalan, dan yang menyangkut seluruh lapisan masyarakat.
b)                                                                 Penelitian Korelatif
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi suatu factor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koevisien korelasi.

Contoh-contoh:
·         Studi yang mempelajari hubungan antara skor pada test masuk perguruan tinggi dengan indeks prestasi.
·         Studi secara analisis factor mengenai beberapa test kepribadian.
·         Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas skor pada test.

Ciri-ciri:
·         Cocok dilakukan bila variable-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tidak dapat dimanipulasikan
·         Memungkinkan pengukuran beberapa variable dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistis.
·         Yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubugan tersebut.
Kelemahan penelitian korelatif:
a.       Hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat visual.
b.      Penelitian kurang tertib dan ketat karena kurang melakukan control terhadap variable-variabel bebas.
c.       Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur.
d.      Sering merangsang penggunaanya sebagai semacam short-gun approach, yaitu memasukkan berbagai data tanpa pilah pilih edan menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna.
C. Penelitian Eksperimen
            Penelitian eksperimen pada umumnya dianggap sebagai penelitian yang memberikan informasi yang paling mantap, baik dari segi internal validity, maupun dari segi eksternal validity, namun bnyak penelitian yang tidak benar-benar memenuhi syarat-syarat penelitian eksperimental. Karena itu bobot dari suatu penelitian sering ditentukkan berdasarkan seberapa jauh penelitian tersebut mendekati syrat-syarat penelitian eksperimental.
            Penelitian yang mengandung cirri eksperimental dalam jumlah yang kecil disebut sebagai pra eksperimental. Sementara penelitian lain yang syrat-syarat penelitin eksperimentalnya tidak memadai disebut eksperimental semu.
Rancangan-Rancangan Pra-Eksperimental
1.      The one shot case study
Dalam rancangan ini kelompok subjek dikenakan perlakuan tertentu lalu dilakukan pengukuran terhadap variable tergantung.
Internal Validity
Kelemahan
a.       Sama sekali tidak ada control dan tidak ada internal validity
b.      Tidak ada dasr untuk melakukkan komparasi kecuali secara implicit, intuit, dan impresionitik.
c.       Cara pendekatan ini biasanya mengandung eror of misplaced precision.
d.      Usaha untuk menggunakan tes-tes terbak sebgai ganti kelompok control tidak banyak menolong karena variable-variabel lain yang juga menjadi sumber perbedaan yang timbul cukup banyak.
Keuntungan
Metode ini mungkin berguna untuk menjaki masalah-masalh yang dapat diteliti atau untuk mengembangkan gagasan atau alat-alat tertentu. Misalnya dalam action research. Rancangan ini tidak menghantarkan kita untuk sampai kepada kesimpulan yang dapat di pertahankan dalm penelitian.
2.      One group pretest-postest design
Dalam rancangan ini digunakan suatu kelompok sabjek. Setelah dilakukan pengukuran, dilakukan perlakuan untuk jangka waktu tertentu kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya.
Internal validity
1.      Kelemahan
a.       Tidak ada jaminan bahwa X adalah satu-satunya faktor atau faktor utama yang menimbulkan perbedaan.
b.      Ada beberapa hipotesis tandingan yang mungkin di ajukan :
·         History : hal yang terjadi selama mendapat perlakuan sebagai subjek
·         Maturation : proses pendewasaan yang terjadi selama mendapat perlakuan
·         Testing effect : pengalaman sebelumnya mungkin telah meningkatkan atau mengubah sikap.
·         Changing effect : setiap perubahab pada test, cara skoringnya, teknik opserfasi atau wawancara dapat menyebabkan perbedaan
·         Statical regression : suatu hal yang dapat dihindarkan apabila kelompok-kelompok ekstrim yang dibandingkan dalam pretest dan posttest
·         Selection biases and mortality : subjek yang tidak mendapat perlakuan, bisa jadi dipengaruhi oleh sifat-sifat tak terkontrol yang terkait dengan perbedaan


2.      Keuntungan
Pretest itu memberi landasan untuk membuat komparasi prestasi subjek yang sama sebelum dan sesudah dikenai X (experimental treatment).
3.      The Static Group Comparison : Randomized Control Group Only Design
Dalam rancangan ini subjek dari subjek sampel dari populasi dikelompokkan secara rambang menjadi kelompok eksperimen dan kelompok control. Kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan tertentu dalam perlakuan tertentu, lalu kesua kelompok itu dikenai perlakuan yang sama.
·         Design vatidity : dengan menempatkan masing-masing subjek secara rambang kedalam salah satu dari kedua kelompok itu pada awal penelitian adalah sama (setara).

Rancangan- Rancangan Eksperimental Yang Sebenarnya (Eksperimental Sungguhan)
1.      Design procedure
·         Pilih sejumlah subjek secara rambang dari suatu populasi
·         Golongkan subjak menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang dikenai varibel perlakuan X dan kelompok control yang tidak dikenai perlakuan.
·         Berikan pretest untuk mengukur variabel tergantung pada kedua kelompok itu lalu hitung rata-rata masing-masing kelompok
·         Pertahakan semua kondisi untuk semua kelompok agar tetap sama, kecuali kelompok eksperimen dikenai perlakuan X untuk jangka waktu tertentu
·         Berikan posttest kepada kedua kelompok untuk mengukur variabel tergantung lalu hitung rata-rata untuk masing-masing tertentu.
·         Perbedaan antara hasil pretest dan posttest untuk masing-masing kelompok
·         Bandingkanperbedaan-perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penerapan perlakuan X terkait dengan perubahan
·         Kenakan test statistik yang cocok untuk rancangan ini
2.      Internal validity
·         Pada umumnya, internal validity pada rancangan ini lebih tinggi
·         Variasi dalam session mungkin menimbulkan problema. Variasi ini terkait dengan pengalaman yang di alami oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ketika kelompok tersebut dilakukan secara terpisah
·         Untuk mengontrol perbedaan instrumental dalam session perlu digunakan instrument terbaku, penugasan observers atau raters secara rambang.
·         Berbagai exctraneous dapat dikontrol :
a.       Differential selection dikontrol dengan metode pemilihan secara rambang
b.      Effect maturation dan pretesting terjadi secara setara pada semua kelompok
c.       Differential mortality untuk pola-pola non-random  dapat dipertimbangkan
d.      Statistical regression dapat dikontrol apabila subjek-subjek yang mendapat skor ekstrim ditempatkan dalam kelompok-kelompok secara rambang
3.      Eksternal validity


















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.      Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
2.      Langkah-langkah penelitian kuantitatif :
·         Identifikasi masalah
·         Studi pustaka
·         Penyusunan hipotesiS
·         Penyusunan disain riset
·         Identifikasi, klasifikasi, dan  definisi variable penelitian
·         Penentuan instrument penelitian
·         Pengolahan dan analisa data
·         Penyusunan laporan penelitian
3.      Cara Penelitian Kuantitatif:
·         Penelitian deskriptif
·         Penelitian Korelatif
·         Penelitian Eksperimen
3.2              SARAN
 Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas pendekatan atau desain penelitian apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian  yang akan lebih  proporsional apabila pembaca mengetahui pendekatan yang diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Polit, Denise dan Cheryl Tatano Beck. 2010. Essentials of Nursing Research. China : Wolters Kluwer.
Rees, Colin. 2005. Introduction to Research for Midwives. China : Elsevier Limited.
Sutyabrata, Sumardi. 1983. Metode Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger